Sang Kaisar, " Der Kaiser," Penguasa FC Bayern München menaklukkan Jerman dan Eropa
Fantasista adalah Seniman Sepakbola
Istilah Fantasista berhubungan erat dengan keindahan, skill sepakbola yang tinggi, daya kreatifitas yang fantastis, dan membuat kagum penonton yang melihatnya. Biasanya julukan tersebut di sematkan kepada pemain sepakbola dengan skill tingkat dewa. Seorang pemain yang bisa merubah hasil pertandingan “sendirian” tanpa melupakan keindahan yang merupakan esensi dari permainan sepakbola. Tidak sembarangan pemain yang bisa masuk dalam kategori ini. Hanya pemain sekelas Maradona, Zenedine Zidane, Zolla, Ronaldinho, Messi dan tentunya Roberto Baggio. Pemain yang belum tentu lahir pada setiap generasi.Dunia tidak bisa menampik bahwa Roberto Bagio adalah fantasista terbaik yang pernah di miliki oleh Italia. Fantasista memang tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi sederet juara, tetapi nama mereka tetap di kenang oleh para penikmat sepakbola sebagai seorang seniman bola. Sepakbola akan lebih terasa indah dengan kehadiran pemain model Fantasista.
Roberto Baggio, The Little Budha dari Italia
Pemain yang dilahirkan di Caldogno, Veneto, Italia, tahun 1967 ini, mengawali karir profesionalnya di klub Vicenza, sebuah klub sepakbola yang bermain di level Serie C di Italia pada tahun 1992. Karir sepakbola Roberto Baggio, yang memiliki julukan The Little Budha, karena memeluk agama Budha ini seluruhnya di habiskan di Liga Italia, selepas dari Vicenza, dia pindah ke klub sepakbola Fiorentina, Juventus, AC Milan, Bologna, Inter Milan, dan terakhir pension di klub Brescia. Hal itu di karenakan pada saat itu Liga Serie A merupakan liga sepakbola nomor satu di Eropa. Semua pemain dari seluruh dunia pada saat pasti bermimpi untuk bisa berlaga di Liga Serie A.Roberto Baggio telah mencetak 318 gol dalam 699 penampilannya di semua kompetisi sepakbola dalam karirnya. Dan di dalamnya adalah 27 gol dari 56 pertandingan sewaktu membela timnas Italia. Pemain yang punya ciri khas kuncir kuda tersebut juga telah meraih beberapa gelar bersama klub-klub yang telah di belanya. Seperti ketika bermain untuk klub Juventus berhasil juara Liga Serie A di musim 1994-1995, Copa Italia - 1994-1995 dan Piala UEFA musim 1992-1993. Kemudian sewaktu di AC Milan dia dan rekan-rekannya berhasil juara Serie A di musim 1995-1996.
Puncak karir sekaligus tragedi bagi Roberto Baggio adalah ketika Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Ketika itu Italia bisa dibawanya ke babak final dengan mengalahkan Irlandia dan Norwegia, dan bermain imbang dengan Meksiko di fase group. Kemudian di babak 16 besar mengalahkan Nigeria dengan skor 2-1. Di fase 8 besar mempecundangi Spanyol juga dengan skor 2-1. Dan di semifinal ketika bertemu dengan Bulgaria, Italia menang 2-1 dan berhak lolos ke babak Final untuk berlaga dengan Brasil-nya Romario. Ketika bertemu Brasil skor tetap imbang di babak normal maupun tambahan waktu, dan tibalah penentuan juara dengan cara adu pinalti. Di momen inilah momen yang tidak bakal dilupakan oleh Roberto Baggio, ketika dia gagal memasukkan gol ketika mengambil tendangan pinalti. Dan Brasil menjadi Juara.
No comments
Post a Comment